Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Fakta Mengenai Tengelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 Di Perairan Bali, Kapal Terbelah Menjadi Tiga

(Foto Kapal Selam KRI Nanggala-402)

Peristiwa hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402 meninggalkan nasib pilu dari keluarga korban. 

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mewakili TNI turut menyampaikan duka cita usai menyatakan bahwa 53 awak KRI Nanggala-402  kini dinyatakan gugur.


Sementara itu, Yudo menyampaikan, kondisi kapal yang terbelah menjadi tiga bagian dan tenggelam di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

Berikut fakta-fakta yang terbaru tentang pencarian KRI Nanggala-402 yang telah dirangkum dari berbagai sumber :


1. 53 Awak Kapal Dinyatakan Gugur

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan duka cita mendalam atas gugurnya 53 orang prajurit TNI AL yang gugur saat menjalankan tugas di KRI Nanggala-402. Hadi menyatakan semua awak kapal selam KRI Nanggala-402 telah meninggal.

Hal itu ditetapkan berdasarkan sejumlah bukti otentik yang ditemukan. 

"Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di Perairan Utara Bali. Atas nama TNI saya sampaikan duka cita kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur," ujarnya pada konferensi pers, Minggu (25/4/2021).


2. Kapal Terbelah Menjadi Tiga

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) TNI Yudo Margono mengatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021) ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.

Pencarian dibantu MV swift rescue bantuan dari Singapura, dan mendapatkan identifikasi pada 07.30 WITA. ROV Singapura mendapati bagian-bagian dari KRI Nanggala. Dia menyebutkan KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian.

3. Kedalaman 838 Meter 

Yudo Margono mengatakan pada pukul 09.04 WITA, ROV Singapura mendapatkan kontak visual dengan KRI Nanggala-402.  Posisi tepatnya berjarak kurang lebih 1.500 yard di arah Selatan pada kedalaman 838 meter.


4. Bukan Human Erorr

Yudo pun memastikan bahwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bukan diakibatkan oleh human error (kesalahan manusia), tetapi faktor alam. 

Menurut Yudo, proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang benar. Jadi mulai laporan pengalaman, kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu sudah melaksanakan peran-peran, peran persiapan kapal bertempur, kemudian peran menyelam dan sebagainya.

Saat menyelam pun, kata dia, diketahui lampu masih menyala seluruhnya atau tidak terjadi blackout

Meski bukan human error, Yudo memastikan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap kapal selam KRI Nanggala-420 yang tenggelam di perairan laut Bali itu.


5. Evakuasi Badan Kapal Selam KRI Nanggala-402 Berlanjut

Yudo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) terkait dengan tindakan evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.

Hal tersebut akan didiskusikan terlebih dahulu, kata dia, mengingat kejadian tenggelamnya kapal selam ini sangat langka, yaitu di kedalaman 838 meter.

Posting Komentar untuk "5 Fakta Mengenai Tengelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 Di Perairan Bali, Kapal Terbelah Menjadi Tiga "

               
         
close